Siapa yang harus disalahkan ?

Salah Siapa ??
Saya pernah mendapatkan teori tentang yang mempengaruhi perkembangan anak dari mata kuliah pengantar pendidikan, saya sendiri lupa tepatnya teori apa yang membahas tentang demikian..
Dari 4 teori yang yang pernah saya pelajari itu saya merasa sangat setuju dengan salah satu teori yang menyatakan bahwa pada dasarnya anak mempunyai pembawaaan yang baik namun lingkunganhlah yang mempengaruhinya… inilah yang terjadi pada diri saya setelah menganilis metamorfosis hidupku dari Zaman kepolosanku….
Hal yang paling saya syukuri didunia ini adalah terlahir dari rahim seprang wanita yang hebat didampingi seorang lelaki yang sabar dan sholeh… merekalah orangtua saya.. dari kecil saya telah diperkenalkan tentang agama dan soal baca tulis sebelum memasuki pendidikan formal. Memori bahagia itu masih terekam jelas diotakku saat kami sekeluarga sering shalat bersama, setelah shalat ibu selalu mengajarkan saya bersama kakak saya membaca, menulis dan diakhiri sebuah nasihat2 ala beliau sementara ayah sedang mengajarkan adik laki2 saya gerakan2 shalat.. pemandangan yang indah dirumah yang sederhana dibawah sinar rembulan malam itu..
aku telah lupa bagaimana perasaanku waktu itu… mungkin aku menganggapnya suatu hal yang biasa
Saat duduk dibangku sekolah dasar ibu jarang sekali memberiku uang jajan kesekolah, aku masih ingat sampai sekarang apa yang dikatakan pada saya setiap sarapan sebelum berangkat kesekolah
“Jajan disekolah itu tidak baik, bisa saja makanan yang kamu makan tidak bergizi.. “ yah kira2 seperti itu, beliau juga sering berkata kepada saya kalau saya diberi uang jajan kesekolah mungkin dipikiran saya hanya, kapan isrtrahat? Pikirannya jajan terus kemudian pelajaran terabaikan. Oleh karena itu ibu selalu memberiku bekal berupa nasi goreng atau roti ala beliau setiap kesekolah..
Beliau juga selalu, bahkan menuntut keras kepada kami untuk sarapan sebelum kesekolah..
Beliau tidak pernah memberikan kami makanan yang serba instan2 kayak mie instan, kerupuk dan snack2 lainnya, beliau lebih suka membuatkan kue untuk cemilan kami, benar2 ibu yang sempurna
Disekolah saya, kakak dan adik saya sangat terkenal dikalangan guru-guru karena prestasi kami, namun ada hal lucu yang sampai sekarang selalu membuatku tersenyum2 jika mengingatnya, karena ibu sangat protektif dengan nilai kami, setiap pulang sekolah ibu selalu memeriksa buku anak2nya dan melihat perkembangan belajar kami, saya sering mendapatkan nilai 0 dipelajarn matimatika, yahh.. bisa dibilang disini masalah perhitungan ku yang selalu bermsalah.. maka untuk menghindari omelan dari ibu nilai itu saya robek dan kubuang disungai bawah jembatan yang kulewati sepulang sekolah ..ternyata setelah sama2 kuliah kakakkupun mengakui hal yang sama, bukan Cuma saya yang menghindari omelan ibu dengan menghanyutkan nilai2 jelek kami disungai tersebut kakakku juga melakukan hal yang sama semasa SD duluu..aku hampir tak percaya sambil tertawa .. ternyata sungai tersebuat adalah saksi bisu dari nilai2 jelek yang kami hanyutkan… bahkan sampai sekarang jika melewati sungai itu aku selalu teringat dengan kejadian bebrapa tahun lalu……
Oohh.. Maafkan aku nilai jelekku, saya harus membuangmu jauh-jah.. dan maaf juga buat ibu 
Hal lucu lainnya terjadi saat saya duduk dikelas 4 dan kakak saya dikelas 6 semntara adik saya masih TK. Malam itu seperti biasanya ibu melarang kami tidur sebelum jam 9, pokoknya harus belajar !!! saat itu saya dan kakakku sangat mengantuk, sementara adikku dibiarkan tidur duluan…saya mengakali keadaan yang sangat tidak menyenangkan saat itu dengan memajukan jarum jam dari jam 8 menjadi jam 9 dan akhirnya ibu menyuruh kami untuk segera tidur, pagi sekali saya dan kakakku bangun dan berangkat kesekolah.. sepulang sekolah apa yang terjadiiiiiii???
Ibu marah kepada saya dan kakak karena gara2 semalam memajukan jam, tadi pagi beliau buru2 membrangkatkan adik saya kesekolah yang masuk jam 08.00 padahal jam dinding dirumah sudah saya majukan jamnya menjadi lebih cepat stu jam.. beliau baru menyadarinya saat melihat jam diTK adikku, beliau sempat melihat jam tangannya tapi dipikirnya mungkin jam tangannya yang bermasalah… huhh akibat kerjadian itu saya dan kakak dihukum belajar sampai jam 10.
Hal yang menyebalkan sering kualami disekolah, dirumah orangtua selalu mengajariku untuk jujur, tidak boleh nyontek dalam ulangan.. pokoknya harus belajar!! Itu sebabnya setiap hari saya belajar, saat mau ulangan ibu sering mengetes kemampuan kami lewat pertanyaan lisan sehingga memudahkan kami dalam ulangan besok, namun saat ulangan apa yang terjadi???? Semua soal bisa kukerjakan dengan mudahnya tanpa hambatan bisa dibilang soal ulangan ini lebih mudah daripada soal lisan yang diajukan ibuku semalam, namun yang membuatku kesal semua semua temanku malah menyontek bahkan guru yang mengawas saat itu malah mempersilahkan kami melihat buku catatan atau beliau sendiri yang membacakan jawabannya.. terus apa artii ulangan ini? Apa yang harus dinilaiii jika semuanya menyontek, sepulang sekolah saya menangis sekencang-kencangnya dan memarahi ibuku karena menyuruhku belajar padahal teman2 yang lain tidak belajar namun dengan mudahnya mereka mengerjakan karena dibantu oleh guru dan malah dipersilahkan untuk menyontek.. aku sudah lupa apa respon ibu saya waktu itu.. mungkin dia memberiku pengertian atau menasihatikuu,, yaahhh mungkin !!!
Hal ini sering terjadi namun demikian saya masih selalu saja belajar dan mendengarkan nasihat ibuku untuk tidak menyontek dan hasilnya saya tetap selalu mendapatkan rangking 1…
Bahkan ini terbukti pada saat saya mengikuti olimpiade IPA hampir semua isi buku saya hafal dan pahami selain itu saya juga termasuk orang yang super PD saat itu sehingga saya mendapatka juara1, namun saat ditahap selanjutnya karena sudah digabungkan IPA, IPS, PKN,MTK, dan Bhasa Indonesia maka sya harus rela dengan juara 2 …
Setelah adik saya duduk dikelas 1 SD perhatian ibu saya terfokus kepada adik saya , mungkin menurut ibu saya sudah bisa belajar sendiri. Adik saya memang cenderung dimanjakan oleh ibu karena merupakan anak bungsu dan satu2nya anak laki2 dikeluarga kami… disekolah saya selalu turun tangan jika ada masalah yang menyangkut adik saya. Aku masih ingat dengan jelas saat saya berkelahi dengan siswa laki2 karena telah memukuli adik saya yang jelas2 bukan salahnya. Saya bak pahlawan buat adik saya saat itu itu sebabnya ibu tak mengizinkan saya belajar di sekolah unggulan yang pada saat itu merekrut siswa2 pilihan untuk dibina dengan khusus, ibu lebih memilih saya belajar disekolah ini sekaligus menjaga adik saya.
Dikelas VI kejadian memalukan pernah melekat erat didiri saya… hari itu ada pemilihan ketua kelas, semua teman sekelas bahkan guru menyarankan kalau saya saja yang jadi ketua kelas, saya sempat mengelak dengan alasan tidak mampu tapi semua mendesak dan menyarankanku utnuk mencobanya karena tetap tidak mau akhirnya aku menangiss…akhhh.. jujur setiap kali mengingat hal ini aku sangat maluuuuu….. uuhhh… mengapa aku harus menangis saat itu?? Kalau tidak mau ya sudah, kenapa harus menagis??? Akkkhhhhh
Semenjak itu Ibu sudah tidak memperhatikan proses belajar saya lagi saat duduk di SMP, semester awal saya berhasil masuk dikelas terbaik yang disebut juga kelas khusus yang penghuninya hanya 30 siswa dengan nilai tertinggi. Namun saat itu aku mulai melakukan hal curang dalam ulangan, menyontek !! bahkan tugas2kupun tidak ada yang beres, seringkali teman dekat saya yang harus jadi korban karena harus membantu saya melengkapi catatan .. beruntunglah selama sejarah pertemanan dekat saya tak pernah sekalipun saya berteman dengan orang yang malas dan bodoh, memang kita harus lebih selektif dalam memilih teman yang bisa menutupi kelemahan kita namun disini bukan berati saya memanfaatkan teman2 sayaa!! TIDAK.. saya memang sangat senang berteman dengan orang yang pintar dan tidak malas, karena disitulah aku bisa melihat sosokku yang sebenarnyaa… hahhahahhahahah
Saat SMKpun begituuu, saya juga bersahabat dengan orang2 terpandai dan populer dikelas, namun ternyata kesadaran dari diri sendiri yang menjadi faktor utamannya..
Dan saat ini diperguruan tinggi saya juga berteman akrab dengan orang2 yang menurut saya pintar dan hebat !!! merekalah yang akan berjuang bersamaku, meskipun kadang rasa malas menguasaiku namun jika melihat semangat mereka, aku juga tak mau kalah !!
Ok, back to topik..
Dengan perubahan yang kualami diatas, siapakah yang harus disalahkan ???
Apakah orangtua yang sudah tak mendidikku lagi setelah masuk SMP karena menganggapku telah mampu utnuk belajar yang sebaik2nya berdasarkan didikannya terdahalu??? Ataukah Guru/pengajar yang membiarkan kami semua menyontek padahal saya sudah belajar dengan kerasnyaa??
Atau teman-temannya saya?
Ataukahh DIRI SAYA SENDIRI??????
Yaah.. Memang salahku yang tak mampu memilah mana yang baik dan buruk.. bahkan jika ingin berubah menjadi aku di masa SD ku dulu rasanya sulit,, namun akan kujalani..
Permulaan itu memang susah, mengapa aku harus kalah dengan Nining amalia sewaktu SD yang masih anak-anak padahal sekarang aku sudah dewasa seharusnya aku lebih kuat dari pada yang duluuuuuu…
Aku juga baru menyadari saat ini, betapa beratnya tugas seorang ibu.. disamping harus mendidik kami anak-anaknya beliau juga harus mendidik anak-anak yang lain karena sebuah tuntutan profesi, beliau tidak pernah mengeluh namun aku bisa melihat kelelahannya dalam mengurusi kami semua..
Beliu juga sering berkata seperti ini “ ibu harap kalian bisa belajar dengan giat karena ibu telah berusaha mendidik anak-anak yang lain namun anak kandung ibu sendiri tidak mampu ibu didik dengan baik”
Perkataan beliau baru kupikirkan baik-baik saat ini.. aku sangat menyesal bahkan merasa sangat bersalah 

22 desember 2012

2 thoughts on “Siapa yang harus disalahkan ?

Leave a reply to ImYoonAh Cancel reply